Manusia Membutuhkan Agama Tidak Sih?
Agama dapat dipahami sebagai wahyu yang disampaikan Tuhan kepada para nabi-Nya dengan tujuan memberikan petunjuk kepada manusia. Petunjuk tersebut berfungsi sebagai landasan peraturan yang mengarahkan individu menuju kehidupan ideal, termasuk mengatur tanggung jawab terhadap Tuhan, masyarakat, dan lingkungan.
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa agama mempunyai peranan krusial dan pengaruh signifikan dalam perkembangan umat manusia saat ini. Agama berfungsi sebagai pengikat yang harus dijunjung tinggi oleh individu, yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan. Ikatan ini bersumber dari kekuasaan yang lebih tinggi, sebagai fitrah yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya.
Penggunaan rasio saja tidak cukup untuk mengatur kehidupan manusia. Ketika akal menerima aksioma bahwa yang terbatas tidak dapat mencapai yang absolut, maka secara logis, individu akan menyadari bahwa pencarian yang Absolut adalah hal yang mustahil. Ketidakmampuan memahami hal-hal yang tersembunyi tidak menghilangkan keberadaan manusia dalam dimensi supranatural. Oleh karena itu, manusia harus menyerahkan hal-hal ghaib kepada sumber lain, bukan kepada kemampuan akal, dan menerima ilmu tentang ghaib dari Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang kasat mata maupun yang tersembunyi.
Fitrah bertuhan dalam diri manusia, khusunya Muslim, akan bertambah kokoh apabila ditunjang dengan pengembangan daya nalarnya untuk membaca ayat-ayat Allah yang berupa ayat-ayat kauniyah. Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan kepada umat manusia mendayagunakan kemampuan akal pikirannya untuk membaca ayat-ayat (tanda-tanda) keberadaan dan kekuasaan Allah yang terhampar di alam raya, seperti firman-Nya dalam Q.S. Muhammad 47: 19 yang berarti:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.”
Kata “ketahuilah” menunjukkan perintah Allah kepada manusia untuk memaksimalkan potensi jiwa, khususnya dalam menggunakan akal secara kritis untuk merenungkan dan mengungkap berbagai misteri dunia dan isinya. Melalui zikir dan berpikir seperti ini, pada akhirnya seseorang akan menyimpulkan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta merupakan bukti yang tak terbantahkan akan keberadaan Sang Pencipta Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurna.
Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sangat sempurna (ahsani taqwim). Kesempurnaan tersebut terletak pada kemampuan intelektual yang luar biasa dan kelengkapan indra yang merupakan anugerah dari Allah. Selain itu, manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mempunyai kemampuan berbicara, baik lisan maupun tulisan, yang memungkinkannya mengungkapkan pikiran dan perasaan, serta menyimpan hasil kebudayaan dan peradaban yang diciptakan melalui kemampuan intelektualnya.
Sebagai makhluk yang berdimensi jasmani dan rohani, manusia dibekali dengan berbagai potensi, baik potensi intelektual maupun potensi fisik-indrawi yang lengkap. Kedua potensi tersebut berfungsi sebagai alat utama manusia dalam menghadapi berbagai permasalahan duniawi dalam kehidupan. Potensi ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia. Namun untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan aspek spiritual, kemampuan fisik dan kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Di sinilah agama berperan penting dalam memenuhi kebutuhan spiritual manusia dan memberikan solusi tepat terhadap permasalahan yang dihadapi.
Kiranya patut diingat bahwa agama juga memberi kontribusi penting dalam memajukan prinsip-prinsip etika dan moral kemanusiaan yang berlaku secara universal hingga saat ini. Bayangkan jika kondisi moralitas global satu atau dua generasi dalam sejarah manusia sama sekali meninggalkan kepercayaan terhadap Tuhan. Prinsip hidup apa yang akan muncul menggantikan agama dan konsekuensinya? Tanpa landasan keimanan kepada Tuhan, maka rumusan nilai-nilai moral universal tidak akan menjamin terciptanya tatanan dunia yang adil dan bertanggung jawab. Sebaliknya, yang muncul adalah individu-individu yang egois, kompetitif dalam akumulasi materi, dan mencari kesenangan tanpa batas. Jika pola hidup seperti ini terbentuk maka masa depan umat manusia akan terancam, karena setiap orang akan berjuang untuk memenuhi kepentingan pribadinya tanpa mempertimbangkan tanggung jawab moral dan sanksi yang mungkin akan dihadapinya di kemudian hari.
Selain itu, perlu juga diingat bahwa kebencian dan peperangan yang terjadi selama ini pada dasarnya adalah persaingan dan perebutan hegemoni, ekonomi, sosial, budaya dan politik antar bangsa-bangsa di dunia. Kini semakin banyak masyarakat yang memahami bahwa berbagai permasalahan manusia, terutama yang berkaitan dengan aspek spiritual, hanya dapat diselesaikan melalui agama. Arnold Toynbee, seorang sejarawan dan sarjana Inggris abad ke-20, menekankan bahwa agama penting bagi umat manusia; tanpa agama, umat manusia tidak dapat dilindungi. Agama berperan penting dalam memecahkan permasalahan kompleks yang dihadapi individu dan masyarakat. Bahkan di zaman kemajuan ilmu pengetahuan modern, agama masih memegang peranan penting dalam menjaga kepribadian manusia. (Arifin Nasa)
Referensi
Abdullah, M. Yatimin. 2004. Studi Islam Kontemporer. Pekan Baru: Amzah.
Arifin, HM. 1998. Menguak Misteri Ajaran Agama Agama Besar. Jakarta: Golden Trayon Press.
Muhammaddin. 2013. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama. JIA, 14(1), 99-114.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Rasa Tanggungjawab dalam Upacara Penurunan Bendera Merah Putih
Senin, 22 Agustus 2022 SMA IT Al-Burhany melakukan kegiatan rutin yakni upacara penurunan Bendera Merah putih di lapangan. Petugas upacara pada kali ini yakni siswa kelas XI IPS. Upacar
Yayasan Al-Burhany Bode Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77
Rabu, 17 Agustus 2022 (08.00 WIB) Yayasan Al-Burhany Bode Pondok Pesantren Assalafiyyah memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 yang dilaksanakan di lapangan Pondok Pesan
Peringatan Hari Pramuka Se-Dunia di SMA IT Al Burhany
SMA IT AL BURHANY mengadakan kegiatan upacara dalam rangka memperingati hari pramuka sedunia ke – 61. Bertempat
Mencintai Guru, Membuka Keberkahan Ilmu
25 November kita sentiasa memperingati Hari Guru Nasional di Indonesia. Hari guru merupakan sebuah hari yang penting dimana kita kembali mengingat momen-momen bersejarah